5 Buku Terkenal yang Dilarang Cetak dan Beredar di Indonesia

5 Buku Terkenal yang Dilarang Cetak dan Beredar di Indonesia

Buku Terkenal – Seperti kata pepatah, “Buku adalah jendela ilmu” yang mana diciptakan untuk memberikan pengetahuan kepada siapa saja yang membacanya dan sebagai media transfer informasi yang sudah ada sejak beribu-ribu ratus tahun lalu. Hanya saja, khususnya di Indonesia, ternyata ada beberapa buku yang justru dilarang diedarkan karena dianggap akan menimbulkan suatu kericuhan di dalam masyarakat. Inilah daftar dari buku-buku yang masuk kategori merah dan dilarang beredar di Indonesia tersebut.

  • Tetralogi Buru – Pramoedya Ananta Toer

Tetralogi Buru - Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu pengarang buku yang sudah memiliki banyak karya dan tidak sedikit yang terkenal. Hanya saja, dari kesemua karyanya itu ada beberapa yang justru diberedel dan tidak boleh dicetak apalagi diedarkan di Tanah Air, salah satunya adalah “Tetralogi Buru.” 4 buku dalam Tetralogi Buru ini akhirnya menjadi langka dan dicari banyak pembaca dan penggemar Pramoedya karena tidak boleh muncul di semua toko buku sejak tahun 1981. Namun uniknya, justru Buku Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca yang tercakup dalam Tetralogi Buru itu menjadi rujukan buku perkuliahan di University of Queen Mary London.

  • Di Bawah Lentera Merah – Soe Hok Gie

Di Bawah Lentera Merah - Soe Hok Gie

Soe Hok Gie adalah salah satu ikon dari pergerakan mahasiswa sampai sekarang. Selain sebagai seorang mahasiswa yang cerdas, Gie adalah perenung yang kerap menuangkan segala keluh kesah dan ide-idenya di atas kertas. Dan akhirnya Gie berhasil membuat satu buku yang berjudul “Di Bawah Lentera Merah” yang berisikan tentang gerakan mahasiswa. Tidak hanya itu saja, Gie juga mengajak para pembacanya untuk mengetahui bagaimana pola pergerakan nasional sejak tahun 1920 sampai dibuatnya buku tersebut. Sayangnya, setelah lama terbit, justru baru pada tahun 1991 buku tersebut dilarang edar oleh Kejaksaan Agung.

  • Demokrasi Kita – Mohammad Hatta

Demokrasi Kita – Mohammad Hatta

Sebagai seorang cendekiawan sekaligus salah satu proklamator Indonesia dan Wakil Presiden Indonesia pertama, Mohammad Hatta justru kurang begitu suka dengan sistem demokrasi yang diterapkan oleh Presiden Soekarno saat itu. Oleh karenanya, pria yang juga kerap dipanggil Bung Hatta itu sering menuliskan kritikannya ke sebuah koran bernama Pandji Masjarakat. Dan pada tahun 1960, Buya Hamka yang menjadi pemimpin redaksi Pandji Masjarakat mengumpulkan semua tulisan Bung Hatta itu dalam sebuah buku dengan judul “Demokrasi Kita.” Dikarenakan dianggap mencoreng nama pemerinhta, maka buku tersebut kemudian dilarang edar.

  • Indonesia di Bawah Sepatu Lars – Sukmadji Indro Tjahjono

Indonesia di Bawah Sepatu Lars - Sukmadji Indro Tjahjono

Buku berjudul “Indonesia di Bawah Sepatu Lars” karya Sukmadji Indro Tjahjono yang merupakan pengelola dan penasehat Presidium Dewan Mahasiswa ITB pada tahun 1977 ini merupakan salah satu pledoi dan pembelaan atas kesewenang-wenangan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto terhadap mahasiswa di tahun 1979. Isi dari buku tersebut adalah kritik keras terhadap kebijakan Presiden Soeharto dan pihak militer yang sangat mempunyai power pada Orde Baru. Sayangnya, justru buku yang dianggap sebagai pledoi tersebut harus dihilangkan dari peredaran pada tahun 1980 karena dianggap menjelek-jelekkan pemerintah.

  • Membongkar Gurita Cikeas – Di Balik Kasus Bank Century

Membongkar Gurita Cikeas - Di Balik Kasus Bank Century

George Junus Aditjondro adalah seorang pengarang buku yang mencoba membongkar borok dari Keluarga Cikeas atau diasosiasikan kepada keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. George akhirnya menulis dan mencetak buku berjudul “Membongkar Gurita Cikeas; Di Balik Kasus Bank Century” yang mana menurut SBY sangat tidak tepat dan justru menjelek-jelekkan keluarganya. Oleh karenanya, hanya dalam waktu singkat saja buku tersebut harus ditarik dari semua toko di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *