Buku Terkeren – Sebagai seseorang yang baru saja meninggalkan masa-masa indah di SMA dan mulai menapaki pengalaman baru di dunia perkuliahan dengan status mahasiswa atau mahasiswi, tentunya di awal ada saja rasa ingin show off kepada semua orang bahwa dirinya sekarang sudah berada di level yang berbeda dibandingkan ketika masih berseragam abu-abu.
Berbagai macam cara dilakukan oleh para mahasiswa baru agar kelihatan benar-benar sebagai seorang mahasiswa, salah satunya adalah dengan ‘mengonsumsi’ buku-buku bacaan yang memang diterbitkan untuk dibaca oleh orang-orang dewasa yang kritis dan penuh dengan ide.
Namun ada saja para mahasiswa baru yang justru tidak mengerti buku seperti apa yang harus dibacanya baik di kala senggang ataupun di kondisi apapun. Nah, berikut ini adalah beberapa buku terkeren yang dapat kamu baca jika ingin benar-benar terlihat seperti mahasiswa beneran.
-
Bumi Manusia – Pramoedya Ananta Toer
Bumi Manusia merupakan salah satu buku terkeren dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer yang dicekal peredarannya di Tanah Air beberapa tahun lalu. Dalam buku tersebut menceritakan tentang kondisi kehidupan sosial dan budaya masyarakat ketika Belanda masih bercokol di Indonesia. Selain itu, ada pula bumbu-bumbu percintaan serta nasionalisme yang turut disematkan Pramoedya dalam buku tersebut.
-
Catatan Seorang Demonstran – Soe Hok Gie
Catatan Seorang Demonstran adalah salah satu buku karya tokoh mahasiswa cerdas dan idealis, Soe Hok Gie. Memang ada satu buku yang hampir mirip dengan Catatan Seorang Demonstran, yaitu Di Bawah Lentera Merah, namun keberadaannya sangat terbatas karena dicekal oleh militer pada zaman dahulu. Catatan Seorang Demonstran ini berisikan coretan akan keseharian Gie yang terus mencermati segala hal, termasuk politik di Tanah Air. Bahkan isi dalam buku ini juga tertuang dalam film layar lebar yang dibintangi oleh aktor ganteng Nicolas Saputra berjudul Gie beberapa tahun lalu.
-
Madilog – Tan Malaka
Jika banyak orang yang menganggap bahwa Tan Malaka adalah salah satu pengkhianat Indonesia, tidak dengan barisan mahasiswa yang kerap vokal untuk menyuarakan apa yang dianggapnya tidak adil dan sewenang-wenang. Menurut banyak mahasiswa, justru Tan Malaka adalah salah satu penyelamat bangsa yang berada di waktu yang salah dan akhirnya menjadi musuh Pemerintah Indonesia. Dalam buku berjudul Madilog tersebut berisikan gagasan, pemikiran dan ide Tan Malaka terhadap Indonesia dan juga segala hal terkait dengan kebangsaan. Sayangnya, buku ini juga tergolong buku ‘merah’ yang cukup langka karena sesaat diterbitkan, buku ini harus ditarik dari peredaran dan mendapatkan status cekal.
-
Laskar Pelangi – Andrea Hirata
Seperti halnya filnya, novel karya Andrea Hirata berjudul Laskar Pelangi ini adalah sebuah novel yang berisikan cerita ringan kehidupan anak-anak di sebuah desa terpencil di Belitung. Novel ini juga masuk kategori best seller di Tanah Air, termasuk ketika filmnya secara perdana diputar di bioskop-bioskop. Dalam novel tersebut berisikan tentang persahabatan 10 anak di Belitung yang memiliki ambisi dan karakter berbeda-beda. Namun di tengah keterbatasan tersebut, mungul kebersamaan dan rasa saling mendukung agar semua pihak dapat mencapai cita-citanya itu.
-
Di Bawah Bendera Revolusi – Soekarno
Jika Bung Hatta pernah menuliskan banyak kritikan kepada pemerintahan yang dipimpin oleh Soekarno di sebuah media cetak dan akhirnya oleh Buya Hamka dikumpulkan untuk dibukukan dalam sebuah buku berjudul “Demokrasi Kita,” Bung Karno sendiri juga pernah membuat satu buku yang berjudul, “Di Bawah Bendera Revolusi.” Buku ini adalah ‘buku wajib’ yang sangat keren ketika kamu baca terutama saat kamu sudah mendapatkan status sebagai seorang mahasiswa. Dalam buku ini bercerita tentang gagasan dan ide-ide Soekarno untuk menyatukan Nusantara serta mengangkat Indonesia dari waktu ke waktu.